DOEL

IT FORENSIK

Kmputer Forensik atau IT Forensik adalah suatu disiplin ilmu turunan keamanan komputer yang membahas tentang temuan bukti digital setelah suatu peristiwa terjadi. Kegiatan forensik komputer sendiri adalah suatu proses mengidentifikasi, memelihara, menganalisa, dan mempergunakan bukti digital menurut hukum yang berlaku.
Sedangkan definisi forensik IT menurut para ahli diantaranya :

  • Menurut Noblett, yaitu berperan untuk mengambil, menjaga, mengembalikan, dan menyajikan data yang telah diproses secara elektronik dan disimpan di media komputer.
  • Menurut Judd Robin, yaitu penerapan secara sederhana dari penyidikan komputer dan teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin.
  • Menurut Ruby Alamsyah (salah seorang ahli forensik IT Indonesia), digital forensik atau terkadang disebut komputer forensik adalah ilmu yang menganalisa barang bukti digital sehingga dapat dipertanggungjawabkan di pengadilan. Barang bukti digital tersebut termasuk handphone, notebook, server, alat teknologi apapun yang mempunyai media penyimpanan dan bisa dianalisa.


Tujuan utama dari kegiatan forensik IT adalah untuk mengamankan dan menganalisa bukti digital dengan cara menjabarkan keadaan terkini dari suatu artefak digital. Istilah artefak digital dapat mencakup sebuah sistem komputer, media penyimpanan (harddisk, flashdisk, CD-ROM), sebuah dokumen elektronik (misalnya sebuah email atau gambar), atau bahkan sederetan paket yang berpindah melalui jaringan komputer.

Dunia digital memang cukup luas cakupannya. Proses-proses yang menggunakan pulsa listrik dan logika biner bukan hanya digunakan oleh perangkat komputer. Bukti digital adalah informasi yang didapat dalam bentuk/format digital (Scientific Working Group on Digital Evidence, 1999). Bukti digital ini bisa berupa bukti riil maupun abstrak (perlu diolah terlebih dahulu sebelum menjadi bukti yang riil). Beberapa contoh bukti digital antara lain :

  • E-mail
  • Spreadsheet file
  • Source code software
  • File bentuk image
  • Video
  • Audio
  • Web browser bookmark, cookies
  • Deleted file
  • Windows registry
  • Chat logs


Terdapat empat elemen Kunci Forensik yang harus diperhatikan berkenaan dengan bukti digital dalam Teknologi Informasi, adalah sebagai berikut :

  • Identifikasi dalam bukti digital (Identification/Collecting Digital Evidence)

Merupakan tahapan paling awal dalam teknologi informasi. Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dimana bukti itu berada, dimana bukti itu disimpan, dan bagaimana penyimpanannya untuk mempermudah penyelidikan.

  • Penyimpanan bukti digital (Preserving Digital Evidence)

Bentuk, isi, makna bukti digital hendaknya disimpan dalam tempat yang steril. Untuk benar-benar memastikan tidak ada perubahan-perubahan, hal ini vital untuk diperhatikan. Karena sedikit perubahan saja dalam bukti digital, akan merubah juga hasil penyelidikan. Bukti digital secara alami bersifat sementara (volatile), sehingga keberadaannya jika tidak teliti akan sangat mudah sekali rusak, hilang, berubah, mengalami kecelakaan.

  • Analisa bukti digital (Analizing Digital Evidence)

Barang bukti setelah disimpan, perlu diproses ulang sebelum diserahkan pada pihak yang membutuhkan. Pada proses inilah skema yang diperlukan akan fleksibel sesuai dengan kasus-kasus yang dihadapi. Barang bukti yang telah didapatkan perlu diexplore kembali beberapa poin yang berhubungan dengan tindak pengusutan, antara lain: (a) Siapa yang telah melakukan. (b) Apa yang telah dilakukan (Ex. Penggunaan software apa), (c) Hasil proses apa yang dihasilkan. (d) Waktu melakukan. Setiap bukti yang ditemukan, hendaknya kemudian dilist bukti-bukti potensial apa sajakah yang dapat didokumentasikan.

  • Presentasi bukti digital (Presentation of Digital Evidence).

Kesimpulan akan didapatkan ketika semua tahapan tadi telah dilalui, terlepas dari ukuran obyektifitas yang didapatkan, atau standar kebenaran yang diperoleh, minimal bahan-bahan inilah nanti yang akan dijadikan “modal” untuk ke pengadilan. Proses digital dimana bukti digital akan dipersidangkan, diuji otentifikasi dan dikorelasikan dengan kasus yang ada. Pada tahapan ini menjadi penting, karena disinilah proses-proses yang telah dilakukan sebelumnya akan diurai kebenarannya serta dibuktikan kepada hakim untuk mengungkap data dan informasi kejadian.




Contoh Kasus  Penggunaan IT Forensik

Beberapa bulan lalu sempat marak tersiar kabar tentang sidang kasus Jessica - Mirna. kasus ini menarik banyak perhatian masyarakat, penegak hukum (aparat/jaksa), para advokat dan juga para IT Professional maupun para anggota Asosiasi Forensik Digital Indonesia.
Pada persidangan kasus Jessica yang lalu turut dihadirkan beberapa Ahli Digital Forensic untuk memaparkan hasil analisisnya terhadap barang bukti yang didapatkan dari penyidik. Barang bukti tersebut berupa USB Flashdisk yang menyimpan video CCTV hasil ekstraksi dari DVR sistem monitoring CCTV di Cafe Olivier (TKP).
Pada perjalanan sidang ke 21, ternyata Pihak PH juga mengajukan seorang Ahli (IT)  yang berasal dari Akademisi, pada persidangan tersebut, si Ahli  (IT) yang didatangkan PH mengungkapkan dan menyatakan dugaan (atau “tuduhan”) bahwa video CCTV yang  digunakan oleh Ahli Digital Forensic kubu JPU sudah melalui proses tampering yang bertujuan tidak baik. Dan pernyataan dan pendapat Ahli IT dari PH ini banyak digunakan pada referensi berbagai media cetak maupun online dengan menyatakan bahwa alat bukti CCTV  diduga kuat sudah dilakukan tampering yang bertujuan menyudutkan pihak terdakwa.
Pendapat Ahli IT dari PH terdakwa ini juga dijadikan bahan rujukan dalam nota pembelaan dari PH. Pada nota pembelaan tersebut disebutkan bahwa bukti CCTV yang digunakan oleh JPU bukan merupakan dari alat bukti aslinya, tetapi merupakan hasil kloning dari alat bukti. Pihak PH terdakwa juga menyebutkan bahwa video CCTV sudah melalui proses editing (menggabung-gabung/disambung-sambung) sehingga tidak layak dijadikan barang bukti di pengadilan.
Ketika suatu kejadian kasus terjadi di sebuah lokasi (misalnya cafe, jalan raya atau ruang publik lainnya) yang terdapat Camera CCTV merekam kejadian, maka pihak penyidik dapat langsung menggali/mencari informasi terkait sistem CCTV kepada pemilik CCTV/manajemen dan penyidik juga dapat meminta kepada operator/pemilik sistem CCTV untuk menunjukkan rekaman yang terkait kasus tersebut berdasarkan parameter waktu, lokasi kejadian dan penampakan orang orang yang mungkin terlibat pada kasus tersebut.
Jika memang rekaman CCTV menunjukkan adanya petunjuk terkait kasus tersebut, maka penyidik dapat secara resmi meminta rekaman yang relevan tersebut dengan membuatkan berita acara pengambilan barang bukti. Jika sistem CCTV menggunakan sistem DVR (Digital Video Recording) dan penyidik memahami atau mampu mengoperasikan sistem DVR tersebut, maka penyidik dapat langsung melakukan ekstraksi (retrieve video) DVR ke media penyimpanan yang tersedia (mulai CD/DVD/USB HDD External/USB Flashdisk) pada sistem DVR didampingi pemilik/operator. Jika penyidik tidak familiar dengan sistem DVR, maka dapat meminta ahli atau engineer (yang mengetahui  cara kerja sistem DVR tersebut). Jika ahli atau engineer tidak ada, maka penyidik dapat meminta operator atau pemilik CCTV yang sudah familiar untuk melakukan ekstraksi (retrieve) video ke media penyimpanan yang tersedia.

Setelah ekstraksi Video CCTV dari DVR sudah didapatkan dan berhasil disimpan di suatu media penyimpanan (seperti DVD atau USB Flashdisk/HDD External), maka langkah ideal selanjutnya adalah melakukan checksum integritas data pada media penyimpanan melalui proses hashing file-file video tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan mencatatkan/ menambahkan/ melampirkan pada berita acara pengambilan barang bukti, sehingga pihak penyidik dan pemilik CCTV/DVR sama-sama mengetahui/menyetujui bahwa video rekaman tersebut memang diambil dari CCTV/DVR mereka.
Media penyimpanan digital, seperti DVD atau USB Flashdisk/HDD yang digunakan untuk menyimpan file-file video hasil ekstraksi DVR/CCTV tersebut dapat disebut sebagai barang bukti asli (Master).
Langkah selanjutnya, biasanya penyidik akan meminta bantuan ahli Digital Forensic (Video Examiner/Investigator) untuk melakukan analisis terhadap rekaman video pada media yang menjadi barang bukti tersebut. Setelah membuatkan prosedur serah terima barang bukti dan berita acara pemeriksaan bukti,  Ahli Digital Forensic pertama kali akan melakukan tahapan awal Forensik Digital yakni imaging/bit-stream copy terhadap barang bukti, yaitu proses  duplikasi  barang  bukti  ke  dalam  bentuk  salinan (copy) yang identik.
Sebelum melakukan imaging/bit-stream copy, examiner wajib memastikan sudah memasang write blocker atau safe-block yakni proteksi untuk memastikan tidak ada perubahan pada Master saat dilakukannya imaging/bit-stream copy dari media Master ke Media lainnya. Proses imaging/bit-stream copy salinan ini dapat dilakukan ke media yang jenisnya sama (copy dan master sama sama berupa flashdisk/DVD/HDD ), atau dapat juga menjadi sebuah file image yang disimpan pada media penyimpanan yang lebih besar (biasanya berupa HDD).
Bit-stream copy dan Master dari barang bukti ini identik, dan harus memiliki nilai hash/check integritas yang sama, dan secara scientific kedua konten hasil imaging dan Master ini bisa dipastikan sama persis. Beberapa pihak atau masyarakat awam sering menyebut hasil imaging/bit-stream copy ini sebagai hasil kloning dari barang bukti. Hasil imaging/bit-stream copy inilah yang akan dianalisa oleh pihak Ahli Digital Forensic (Video Examiner/Investigator). Sedangkan barang bukti asli (Master) disimpan dengan aman sebagaimana barang bukti lainnya.
Secara prosedur Ahli Digital Forensic hanya perlu menganalisa hasil imaging atau bit-stream copy atau sering yang masyarakat sebut sebagai hasil kloning, karena sudah dipastikan sama hasilnya dengan barang bukti asli (Master). Master hanya dapat diakses kembali jika dan hanya jika perlu dilakukan cross-examination oleh pihak lain (misalnya oleh ahli yang didatangkan pihak hukum terdakwa). Akses tersebut juga hanya bertujuan untuk melakukan imaging atau bit stream-copy kembali, dalam rangka verifikasi hasil imaging/copy-bit stream adalah sama dengan yang dianalisis secara digital forensic oleh ahli. Ahli forensik digital pihak manapun tidak diperkenankan melakukan analisis langsung dari barang bukti master untuk mencegah kerusakan pada barang bukti. Setiap Ahli Digital Forensic (examiner/investigator) hanya dapat melakukan analisis dari hasil imaging/copy bit-stream yang telah dilakukan, dan secara prosedur para examiner/investigator sudah sama-sama memahami hal tersebut.
READMORE
 

Tugas TIS (Contoh kasus UUD ITE Pasal 31)

Ayat 1. Bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi elektronik dan / atau dokumen elektronik dalam suatu komputer dan / atau elektronik tertentu milik orang lain.



Contoh kasus :

 Polda DI Yogyakarta menangkap lima carder dan mengamankan barang bukti bernilai puluhan juta, yang didapat dari merchant luar negeri.  Begitu juga dengan yang dilakukan mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Bandung, Buy alias Sam.
Akibat perbuatannya selama setahun, beberapa pihak di Jerman dirugikan sebesar 15.000 DM (sekitar Rp 70 juta). Para carder beberapa waktu lalu juga menyadap data kartu kredit dari dua outlet pusat perbelanjaan yang cukup terkenal.
Caranya, saat kasir menggesek kartu pada waktu pembayaran, pada saat data berjalan ke bank-bank tertentu itulah data dicuri. Akibatnya, banyak laporan pemegang kartu kredit yang mendapatkan tagihan terhadap transaksi yang tidak pernah dilakukannya. Modus kejahatan ini adalah penyalahgunaan kartu kredit oleh orang yang tidak berhak. Motif kegiatan dari kasus ini termasuk ke dalam cybercrime sebagai tindakan murni kejahatan. Hal ini dikarenakan si penyerang dengan sengaja menggunakan kartu kredit milik orang lain.
Kasus cybercrime ini merupakan jenis carding. Sasaran dari kasus ini termasuk ke dalam jenis cybercrime menyerang hak milik (against property). Sasaran dari kasus kejahatan ini adalah cybercrime menyerang pribadi (against person). 
Sumber : http://panjiades.blogspot.co.id/2016/10/contoh-kasus-pelanggaran-uu-ite-tahun.html
READMORE
 

Contoh CV dan Lamaran Pekerjaan




Contoh untuk CV

Contoh utnuk lamaran pekerjaan
*Gambar diatas hanya ilustrasi semata
READMORE
 

Catatan Perut

Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Catatan perut adalah bentuk peletakan sumber kutipan atau referensi.
Catatan perut dalam teks memiliki fungsi sebagai :
1.            Menunjukkan sumber kutipan.
2.            Catatan penjelas.
3.            Gabungan antara penunjukan sumber dan catatan penjelas yangkadang diberi komentar oleh penulis.
Contoh catatan perut dalam teks yang memuat tiga fungsi di atas :
Dari hasil penelitian yang banyak dilakukan belakangan ini berkaitan dengan kemunculan teknologi VoIP, Bill Machrone menyatakan “. . . fitur VoIP akan membuat John Dvorak sangat tertarik: nomor telepon yang akan selalu mengikuti, selama saya tersambung dengan internet.” (Machrone, 2005: 53)
Untuk penulisan sumber kutipan nomor urut persamaan atau rumus matematika, reaksi kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka latin di dalam tanda kurung [..] dan ditempatkan didekat batas tepi kanan. Penomoran persamaan angka depan sesuai nomor bab, kemudian diberi titik dan dilanjutkan dengan nomor berupa angka latin. Contoh:

               
Unsur-unsur catatan perut :
Gaya dan urutan dalam menuliskan unsur-unsur dalam catatan kaki ada bermacam-macam. Akan tetapi yang akan digunakan di sini dan tidak menyimpang dari pedoman penulisan yang disusun oleh Jurusan Teknik Informatika UKDW serta telah luas penggunaannya yang terdiri atas :
·                  Nama belakang pengarang.
·                  Tahun penerbitan

·                  Nomer halaman.
READMORE
 

Google Glass



Google Glass adalah sebuah masterpiece. Perangkat ini mengkombinasikan fungsi dan fitur beragam dalam unit yang sangat kecil. Fungsi kunci Google Glass adalah layer visual yang membuka kemungkinan baru mengagumkan. Ia memiliki proyektor mini, yang memproyeksikan layer tersebut melalui prisma semi transparan yang diarahkan langsung ke retina mata.




Fitur yang ditawarkan Google Glass


 Dengan antarmuka yang sangat sederhana Google Glass menawarkan beberapa fitur. Dan untuk menikmati seluruh fitur yang ada pada Google Glass, Anda cukup mengawalinya dengan kalimat “Ok Glass”. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh Google Glass yaitu:


•Mengambil Foto dan merekam Video : katakan “take a picture” dan kacamata ini langsung otomatis mengambil foto yang Anda inginkan
•Fitur Berbagi ke jejaring sosial: Anda dapat langsung berbagi foto atau video yang Anda ambil ke teman-teman Anda yang ada pada lingkaran Google Plus
•GPS: Anda tidak akan mungkin nyasar dengan dukungan peta dari Google Maps yang akan langsung muncul di hadapan Anda
•Kirim Pesan: Pilih menu pesan dan hanya dengan membacakan pesan yang Anda inginkan, maka kacamata ini akan langsung mengirimkannya ke teman Anda
•Googling atau cari info langsung ke Google: Anda bisa menanyakan apa saja ke Google Glass dan kacamata ini akan otomatis mencari jawabannya di Google.
•Google Translate: Dengan dukungan Google Translate, kacamata ini bisa menjadi penerjemah Anda yang tidak butuh makan dan minum.
•Asisten Pribadi: Google Glass dapat mengingatkan dan menampilkan informasi jadwal yang Anda buat tanpa perlu diminta.




Spesifikasi Google Glass
Terdapat layar LCD transparan untuk menampilkan informasi
•Google Glass memiliki kamera yang sanggup digunakan untuk memotret dan merekam video.Kamera dengan resolusi 5 megapiksel dengan kemampuan untuk merekam video HD 720p.
•Sisi audio menggunakan teknologi Bone Conduction Transducer.
•Koneksi 3G/4G, mengingat Google Glass perlu terhubung ke Internet untuk lebih optimal dengan mesin pencari Google atau sekedar mengirim pesan singkat (SMS)
•Koneksi lain tersedianya Bluetooth atau WiFi. Ini untuk memungkinkan Google Glass terhubung ke perangkat gadget lain seperti smartphone atau tablet PC.
•Sistem Operasi Android
•GPS - Sensor Gerak, gunanya untuk navigasi seperti melakukan scroll atau memilih menu Anda hanya perlu menggerakkan kepala saja
•Voice Input dan Output. Inilah kecanggihan dari Google Glass. Untuk berkomunikasi dengan Google Glass Anda cukup menggunakan suara karena kacamata ini telah dilengkapi dengan perintah suara dan dapat menjadi asisten pribadi Anda dengan kemampuan voice outputnya.
•SoC (System on Chip) belum diketahui, beberapa sumber menyebutkan menggunakan chipset dari Texas Instruments OMAP4.
•Display dengan resolusi 640 x 360 piksel, diklaim setara dengan layar definisi tinggi berukuran 25 inci yang dilihat dari jarak delapan kaki.
•Memori internal berkapasitas 16GB dengan ruang kosong 12GB.
•Dilengkapi port microUSB.
•Kompatibel dengan Android 4.0.3 atau lebih baru dengan aplikasi My Glass.
•Kapasitas baterai tidak diketahui, diklaim mampu digunakan seharian penuh sekali charge.
READMORE
 

Jaringan Komputer

Kata “jaringan komputer” mungkin sudah tidak asing lagi bagi telinga kita, mengingat hampir setiap hari kita melibatkan jaringan komputer dalam pekerjaan kita.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data, aplikasi maupun berbagi perangkat keras komputer.
Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang terdiri dari dua komputer atau lebih yang saling terhubung.

Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah agar informasi/ data yang dibawa pengirim (transmitter) dapat sampai kepada penerima (receiver) dengan tepat dan akurat.





Jaringan komputer memungkinkan penggunanya dapat melakukan komunikasi satu sama lain dengan mudah.
Selain itu, peran jaringan komputer sangat diperlukan untuk mengintegrasi data antar komputer-komputer client sehingga diperolehlah suatu data yang relevan.

MANFAAT JARINGAN KOMPUTER

Berbicara mengenai manfaat dari jaringan komputer. Terdapat banyak sekali manfaat jaringan komputer, antara lain :
  •   Dengan jaringan komputer, kita bisa mengakses file yang kita miliki sekaligus file orang lain yang telah diseberluaskan melalui suatu jaringan, semisal jaringan internet.
  •   Melalui jaringan komputer, kita bisa melakukan proses pengiriman data secara cepat dan efisien.
  •   Jaringan komputer membantu seseorang berhubungan dengan orang lain dari berbagai negara dengan mudah.
  •   Selain itu, pengguna juga dapat mengirim teks, gambar, audio, maupun video secara real time dengan bantuan jaringan komputer.
  •   Kita dapat mengakses berita atau informasi dengan sangat mudah melalui internet dikarenakan internet merupakan salah satu contoh jaringan komputer.
  •   Misalkan dalam suatu kantor memerlukan printer, kita tidak perlu membeli printer sejumlah dengan komputer yang terdapat pada kantor tersebut. Kita cukup membeli satu printer saja untuk digunakan oleh semua karyawan kantor tersebut dengan bantuan jaringan komputer.


MACAM-MACAM JARINGAN KOMPUTER

Umumnya jaringan komputer di kelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu berdasarkan jangkauan geografis, distribusi sumber informasi/ data, media transmisi data, peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data, dan berdasarkan jenis topologi yang digunakan. Berikut penjabaran lengkapnya :

A. BERDASARKAN JANGKAUAN GEOGRAFIS

1. LAN
Local Area Network atau yang sering disingkat dengan LAN merupakan jaringan yang hanya mencakup wilayah kecil saja, semisal warnet, kantor, atau sekolah. Umumnya jaringan LAN luas areanya tidak jauh dari 1 km persegi.
Biasanya jaringan LAN menggunakan teknologi IEEE 802.3 Ethernet yang mempunyai kecepatan transfer data sekitar 10, 100, bahkan 1000 MB/s.
Selain menggunakan teknologi Ethernet, tak sedikit juga yang menggunakan teknologi nirkabel seperti Wi-fi untuk jaringan LAN.
2. MAN
Metropolitan Area Network atau MAN merupakan jaringan yang mencakup suatu kota dengan dibekali kecepatan transfer data yang tinggi. Bisa dibilang, jaringan MAN merupakan gabungan dari beberapa jaringan LAN.
Jangakauan dari jaringan MAN berkisar 10-50 km. MAN hanya memiliki satu atau dua kabel dan tidak dilengkapi dengan elemen switching yang berfungsi membuat rancangan menjadi lebih simple.
3. WAN
Wide Area Network atau WAN merupakan jaringan yang jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, semisal sebuah negara bahkan benua.
WAN umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan lokal sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan pengguna lain meskipun berada di lokasi yang berbebeda.

B. BERDASARKAN DISTRIBUSI SUMBER INFORMASI/ DATA

1. Jaringan Terpusat
Yang dimaksud jaringan terpusat adalah jaringan yang terdiri dari komputer client dan komputer server dimana komputer client bertugas sebagai perantara dalam mengakses sumber informasi/ data yang berasal dari komputer server.
Dalam jaringan terpusat, terdapat istilah dumb terminal (terminal bisu), dimana terminal ini tidak memiliki alat pemroses data.

2. Jaringan Terdistribusi
Jaringan ini merupakan hasil perpaduan dari beberapa jaringan terpusat sehingga memungkinkan beberapa komputer server dan client yang saling terhubung membentuk suatu sistem jaringan tertentu.

C. BERDASARKAN MEDIA TRANSMISI DATA YANG DIGUNAKAN

1. Jaringan Berkabel (Wired Network)
Media transmisi data yang digunakan dalam jaringan ini berupa kabel.
Kabel tersebut digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya agar bisa saling bertukar informasi/ data atau terhubung dengan internet.
Salah satu media transmisi yang digunakan dalam wired network adalah kabel UTP.

2. Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Dalam jaringan ini diperlukan gelombang elektromagnetik sebagai media transmisi datanya.
Berbeda dengan jaringan berkabel (wired network), jaringan ini tidak menggunakan kabel untuk bertukar informasi/ data dengan komputer lain melainkan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk mengirimkan sinyal informasi/ data antar komputer satu dengan komputer lainnya.
Wireless adapter, salah satu media transmisi yang digunakan dalamwireless network.

D. BERDASARKAN PERANAN DAN HUBUNGAN TIAP KOMPUTER DALAM MEMPROSES DATA

1. Jaringan Client-Server
Jaringan ini terdiri dari satu atau lebih komputer server dan komputer client. Biasanya terdiri dari satu komputer server dan beberapa komputer client.
Komputer server bertugas menyediakan sumber daya data, sedangkan komputer client hanya dapat menggunakan sumber daya data tersebut.
2. Jaringan Peer to Peer
Dalam jaringan ini, masing-masing komputer, baik itu komputer server maupun komputer client mempunyai kedudukan yang sama.
Jadi, komputer server dapat menjadi komputer client, dan sebaliknya komputer client juga dapat menjadi komputer server.

E. BERDASARKAN TOPOLOGI JARINGAN YANG DIGUNAKAN

Topologi jaringan komputer merupakan bentuk/ struktur jaringan yang menghubungkan komputer satu dengan yang lain.
Untuk pembahasan lebih detail mengenai topologi jaringan, silakan baca artikel macam-macam topologi jaringan komputer yang pernah saya tulis sebelumnya.
Sekian untuk artikel mengenai pengertian, manfaat dan macam-macam jaringan komputer. Semoga tulisan pendek saya ini bermanfaat dan mudah dipahami.
READMORE
 

Tugas Skripsi (Bahasa Indonesia 2)

Judul skripsi : Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat Menggunakan Global Positioning System (GPS) Berbasis Android 1.6

Abtraksi : Ibadah shalat lima waktu merupakan kewajiban yang harus senantiasa dikerjaka. oleh umat muslim, setiap hari. Melaksanakan sesuai dengan waktu-waktu yang telah ditentukan serta menghadap kearah kiblat merupakan keutamaan dalam menunaikan ibadah wajib ini. Tentunya dalam era modern ini umat muslim tidak boleh menjadikan kesibukannya sebagai alasan untuk melalaikan perintah shalat. Oleh karenanya umat muslim perlu disiplin dalam membagi waktu. Pemanfaatan perangkat Handphone sebagai pendamping dalam melaksanakan kegiatan seharihari sudah sangat lumrah bagi sebagian orang. Hal ini dikarenakan beberapa Handphone sudah memiliki fungsi dan kemampuan lebih dari sekedar fungsi dasarnya. Android sebagai sistem operasi yang dapat ditanamkan pada perangkat handphone memiliki kemampuan untuk dapat diinstal aplikasi-aplikasi yang diperlukan oleh pengguna. Pada tugas akhir ini dikembangkan aplikasi pengingat shalat dan arah kiblat atau yang diberi nama Kupluk, diharapkan umat muslim yang menggunakan perangkat handphone berbasiskan sistem operasi Android dapat terbantu untuk tetap melaksanakan ibadah tepat waktu dan sesuai dengan arah kiblat yang benar.

Tujuan penelitian : Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah membangun sebuah program aplikasi pengingat shalat dan arah kiblat pada Sistem Operasi Android yang dapat digunakan dimanapun dengan memanfaatkan Global Positioning System (GPS) dan Acelometer.

Manfaat penelitian : Manfaat dari pengembangan Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat ini adalah:
1. Membantu umat muslim khususnya pengguna Android yang memiliki tingkat mobilitas tinggi untuk senantiasa tahu waktu shalat dan arah kiblat.
2. Membantu umat muslim untuk senantiasa melaksanakan ibadah shalat tepat waktu dan arah kiblat yang tepat.
3. Meningkatkan pemahaman tentang struktur dan sistem kerja dalam pengembangan aplikasi pada sistem operasi Android.

Teori yang digunakan :
1. Shalat
Shalat menurut bahasa berarti doa. Menurut Istilah ahli fiqih berarti: Perbuatan (gerak), dan perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu. Shalat merupakan ibadah yang paling fundamental dalam Islam. Khususnya Shalat Fardhu lima kali sehari semalam yang tak boleh ditinggalkan.
Menurut syariat Islam, praktik shalat harus sesuai dengan segala petunjuk tata cara Rasulullah SAW sebagai figur penyampai perintah Allah. Nabi Muhammad telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan shalat, diantaranya beliau bersabda: “Perjanjian yang memisahkan kita dengan mereka adalah Shalat. Barang siapa yang meninggalkan shalat, berarti dia telah kafir”, Hadist riwayat Imam Ahmad dan Tirmidzi.

2. Kiblat
Kiblat berasal dari bahasa Arab “Qiblah” adalah arah yang merujuk ke suatu tempat dimana bangunan Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Ka'bah juga sering disebut dengan Baitullah (Rumah Allah). Menghadap arah kiblat merupakan suatu masalah yang penting dalam syariat Islam. Menurut hukum syariat, menghadap ke arah kiblat diartikan sebagai seluruh tubuh atau badan seseorang menghadap ke arah Ka'bah yang terletak di Makkah yang merupakan pusat tumpuan umat Islam bagi menyempurnakan ibadah-ibadah tertentu
Pada awalnya, kiblat mengarah ke Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsa Jerusalem di Palestina, namun pada tahun 624 M ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, arah Kiblat berpindah ke arah Ka'bah di Makkah hingga kini atas petunjuk wahyu dari Allah SWT. Menghadap ke arah kiblat menjadi syarat sah bagi umat Islam yang hendak menunaikan shalat baik shalat fardhu lima waktu sehari semalam atau shalat-shalat sunat yang lain. Kaidah dalam menentukan arah kiblat memerlukan suatu ilmu khusus yang harus dipelajari atau sekurang-kurangnya meyakini arah yang dibenarkan sesuai dengan syariat.

3. Android
Android adalah kumpulan perangkat lunak yang ditujukan bagi perangkat bergerak mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci. Android Standart Development Kid (SDK) menyediakan perlengkapan dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java.
Android dikembangkan oleh Google bersama Open Handset Allience (OHA) yaitu aliansi perangkat selular terbuka yang terdiri dari 47 perusahaan Hardware, Software dan perusahaan telekomunikasi ditujukan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat selular.

Metode yang digunakan : Metode yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pewaktuan Shalat dan menyusun laporan tugas akhir ini adalah:
1. Metode Pengumpulan Data (Data Gathering)
Mencari dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dan berkaitan dengan pembuatan Aplikasi Pewaktuan Shalat.

2. Metode Wawancara
Dilakukan terhadap ahli pewaktuan shalat dan arah kiblat.

3. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan seperti mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan Android dan pewaktuan shalat untuk membantu dalam pembuatan Aplikasi Pewaktuan Shalat. Selain itu juga mempelajari web-web referensi seputar hal yang sama untuk membantu dalam penyajian informasi yang akan ditampilkan.

4. Analisa Sistem
Menganalisa kebutuhan sistem dan mengidentifikasi kebutuhan informasi berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara serta studi pustaka yang telah dilakukan. Alat bantu analisis sistem yang digunakan pada sistem ini adalah Use Case Diagram dan Class Diagram.

5. Merancang dan Mengimplementasi
Merancang dan mengimplementasi Aplikasi yang akan dikembangkan agar sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil penelitian :
Berdasarkan hasil pengujian di atas, didapatkan bahwa waktu shalat yang ditampilkan pada Kupluk sangat mendekati jadwal shalat pada situs PKPU dan hanya memiliki perbedaan dalam detik. Sementara pada jadwal shalat yang tedapat pada situs RHI, jadwal shalat yang ditampilkan memiliki perbedaan waktu beberapa menit. Perbedaan ini mungkin disebabkan dalam penentuan nilai variabel koordinat Lintang, Bujur, dan Ketinggian lokasi suatu wilayah yang berbeda.

Kesimpulan : Dari hasil pengembangan aplikasi pengingat shalat menggunakan global positioning (GPS) berbasiskan Android dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Aplikasi Pengingat Shalat dan Arah Kiblat (Kupluk) dapat dijadikan alternatif acuan bagi umat muslim yang menggunakan perangkat Android agar lebih mudah dalam melaksanakan ibadah shalat.
2. Pemanfaatan Teknologi juga dapat di terapkan dalam pelaksanaan ibadah Shalat.
3. Pengembangan aplikasi pada Sistem Operasi Android harus senantiasa memperhatikan siklus hidup aplikasi tersebut, walaupun diatur oleh virtual machine sebagai proses foreground dan background.
4. Memanfaatkan tools yang tepat menjadikan pengembangan aplikasi Android menjadi lebih mudah serta Aplikasi yang dikembangkan lebih tangguh.
5. Perangkat bersistem Android saat ini relatif sedikit dan mahal sehingga menjadikan Android belum terlalu diminati, khususnya di Indonesia. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat memicu penggunaan perangkat berbasiskan sistem operasi Android.

READMORE